JellyPages.com

Kamis, 29 Januari 2015

KPK VS POLRI


Derasnya tuntutan agar Komjen Budi Gunawan mundur dari pencalonan sebagai Kapolri ditanggapi Eggi Sudjana, kuasa hukum Komjen BG. Eggi Sudjana, mengatakan tidak ada landasan hukum yang menyuruh kliennya, Komjen Budi Gunawan, untuk mundur dari pencalonan Kapolri. Menurut dia pihak yang meminta Komjen Budi Gunawan mundur tidak mengerti hukum, karena di Undang-undang Kepolisian tidak mensaratkan polisi yang menjadi tersangka untuk mundur. "Yang dinyatakan tersangka dari polisi terus mundur, di undang-undang kepolisian tidak ada," katanya kepada Bisnis, Selasa (27/1/2015). Eggi menilai desakan agar Komjen Budi umundur hanya berdasarkan sentimen perasaan dengki bukan mendasarkan pada hukum. "Itu kan soal sentimen rasa tidak suka soal etika perasaan dengki bukan hukum," katanya.Sehingga menurut Eggi, ketika kliennya memutuskan untuk tidak mengundurkan diri maka jangan disalahkan atau dimarahi. Sementara itu, dia melihat upaya pengunduran diri Bambang Widjojanto sudah memiliki dasar hukum yaitu Undang-undang KPK Pasal 32. "Diperintahkan undang-undang harus mengundurkan diri bila menjadi tersangka," jelas Eggi. Seperti diketahui, berbagai pihak meminta Komjen Budi Gunawan meniru langkah Bambang Widjojanto yang menyatakan mengundurkan diri dari institusinya usai menjadi tersangka. Sejauh ini, permintaan mundur Bambang Widjojanto dinyatakan ditolak oleh para pimpinan KPK. Kini, semua tergantung Presiden Jokowi, apakah akan menurunkan keputusan yang sejalan dengan permintaan mundur dari Bambang Widjojanto atau justru sebaliknya.

PRO KONTRA PEMBATASAN HARGA TIKET PESAWAT MURAH


Pembatasan tarif tiket murah pesawat yang diberlakukan 30 Desember 2014 menuai pro dan kontra. Banyak yang mempertanyakan, apa hubungannya tiket murah dan keselamatan?
Bagi pemerintah, dua faktor itu berhubungan. "Kami ingin sektor penerbangan sehat, bukan murah. Jika murah, mungkin ada banyak hal yang tidak dilakukan," kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan kepada para wartawan.
Batas bawah harga tiket pesawat kelas ekonomi naik menjadi minimal 40% dari tarif batas, sebelumnya ditetapkan 30% saja. Dengan kenaikan ini, pemerintah berharap keuntungan maskapai penerbangan akan naik sehingga uangnya bisa dipakai untuk peningkatan keselamatan.
Namun, tampaknya, banyak warga yang tidak sepaham dan menilai kebijakan ini salah kaprah. Dari laman Facebook BBC Indonesia, Riska Putu mengatakan pemerintah harusnya menjaga kedisiplinan semua maskapai untuk mengikuti aturan penerbangan sesuai standar.
"Jangan baru ada kasus, heboh usut sana sini, saling menyalahkan. Lebih baik dikontrol secara berkala dan ketat."

Keselamatan utama

Berbeda dengan pandangan pemerintah, Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air, Agus Soedjono, berpendapat tidak ada hubungan antara keselamatan dan harga murah.
"Tidak mungkin maskapai mengorbankan keselamatan karena harga murah. Keselamatan itu hal yang tidak bisa ditoleransi dan ada kontrol berkala," katanya kepada BBC Indonesia.
Kebijakan ini menurutnya tidak akan terlalu berpengaruh pada maskapai Sriwijaya Air yang layanannnya termasuk kategori medium, berbeda dengan low cost carrierseperti Lion Air dan AirAsia Indonesia.
"Saya harap mereka juga tidak terlalu terpengaruh, karena kami berbeda hanya di layanan, kalau kami masih menyediakan snack, mereka tidak ada makanan sama sekali, konsepnya no frills."

Dipahami

Pengamat penerbangan Chappy Hakim mengatakan tiket murah memang tidak memiliki hubungan secara langsung dengan dengan faktor keselamatan penerbangan. "Akan tetapi keputusan Menhub menaikkan batas bawah, bisa dilihat sebagai bagian dari shock-therapy untuk menyikapi insiden AirAsia."
Chappy mengatakan harga murah memicu persaingan harga yang tidak sehat. Persaingan ini membuat jumlah traffic meningkat jauh melebihi fasiltas pelayanan penerbangan yang ada. Peningkatan traffic kemudian menyebabkan sejumlah pelanggaran peraturan, seperti pelanggaran izin misalnya.
"Yang harus dipahami oleh masyarakat luas, bahwa penerbangan itu memang mahal adanya. Benar, memang ada beberapa ongkos operasional yang bisa dipangkas, tapi kiranya tidaklah akan mungkin kemudian orang dapat menjual harga tiket yang sama atau bahkan lebih murah daripada kereta api dan bus. Sebagai strategi marketing pasti bisa saja dilakukan, akan tetapi tetap saja, akan besar pengaruhnya terhadap SOP penerbangan yang baku dan berstandar Internasional," jelasnya.

TEKNOLOGI PENDETEKSI KEBERADAAN BLACK BOX

Kapal riset Badan Penelitian dan Pengkajian Teknologi (BPPT), Baruna Jaya I, sejak Minggu (4/1) menambahkan komponen pinger locator di sistem mereka untuk membantu tim pencari mendeteksi keberadaan black box AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata.
Baruna Jaya I sebelumnya telah menggunakan sejumlah teknologi canggih. Pertama, sonar multibeam echosounder untuk memetakan permukaan di dasar laut. Kedua, Side Scan Sonar yang mirip dengan Multi Beam Echo Sonar, namun memiliki jangkauan dan berfungsi untuk melakukan pemetaan yang lebih tajam. Alat lain yang dibawa adalah Megato Meter atau alat deteksi logam. Alat keempat adalah Remote Operated Vehicle (ROV). Alat ini berupa kendaraan bawah laut yang dikendalikan dari jarak jauh, untuk menampilkan gambar video secara langsung dari dasar laut. Dengan alat ini, pencarian sebuah objek di dasar laut akan lebih cepat dilakukan.


SUMBER : http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20150104193245-199-22310/cari-black-box-airasia-kapal-bppt-tambah-alat-deteksi/

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DIBALIK BLACKBOX PESAWAT


Kotak hitam atau black box adalah sekumpulan perangkat yang digunakan dalam bidang transportasi - umumnya merujuk kepada perekam data penerbangan (flight data recorder; FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder; CVR) dalam pesawat terbang.
Fungsi dari kotak hitam sendiri adalah untuk merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara atau air traffic control (ATC) serta untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan. Walaupun dinamakan kotak hitam tetapi sesungguhnya kotak tersebut tidak berwarna hitam tetapi berwarna jingga (oranye). Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pencarian jika pesawat itu mengalami kecelakaan.
Penempatan kotak hitam ini dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan. Umumnya terdapat dua unit kotak hitam yang diletakkan pada bagian depan pesawat dan bagian ekor pesawat, yang diyakini merupakan bagian yang utuh ditemukan.

Terdapat berbagai versi dalam penemuan kotak hitam atau alat perekam dalam dunia penerbangan. Terlebih lagi ketika kecelakaan pesawat terbang, seringkali pesawat hancur sehingga sulit dicari sebab kecelakaan tersebut. Hal tersebut mendorong Dr.David Warren, seorang ahli ledakan, membuat alat yang dapat merekam semua informasi sebelum terjadi kecelakaan.
Idenya diambil dari sebuah alat tape recorder yang berukuran saku, dan disain dibuat di Australia, untuk dilanjutkan menjadi alat yang merekam semua arus komunikasi dalam penerbangan. Alat ini ini bisa merekam suara pilot dan semua data yang diterima dari 8 alat yang berbeda. Semua data ini bisa dipisah dan menghasilkan data yang akurat tentang penyebab kecelakaan. Alat ini kemudian dirancang untuk digunakan dalam perawatan dan pemeliharaan pesawat. Sehingga diketahui bagian mana yang mengalami tekanan.
Alat rekaman ini kemudian dimasukkan dalam kotak baja yang kuat untuk menjaga agar tidak ikut hancur ketika kecelakaan pesawat. Kotak ini kemudian dilapisi Asbes tahan api sehingga kabel-kabelnya tidak ikut rusak karena panas.
Masalah lain adalah ketika kekhawatiran pembicaraan para pilot selama penerbangan tersiar ke masyarakat umum dan disalahgunakan. Untuk mengatasi ini, dibuatkan komputer khusus yang disambungkan ke perekam. Dengan bantuan grafik, bisa dihasilkan gambar dari setiap kejadian.
Alat perekam dalam penerbangan ini, Flight Data Recorder (FDR) atau Cockpit Voice Recorder (CVR), umumnya menggunakan pita perekam selayaknya kaset pada tape recorder. Namun perkembangan baru, kini telah digunakan FDR atapun CVR yang merekam menggunakan chip memory khusus.
Ketika terjadi insiden 11 September 2011 yang dikenal dengan 9-11, muncul usulan dari pihak keselamatan penerbangan agar kokpit persawat dilengkapi dengan Video Data Recorder yang merekam aktivitas dan situasi pilot saat penerbangan termasuk menit-menit terakhir dalam kecelakaan untuk melihat situasi sebenarnya.

SUMBER : http://id.wikipedia.org/wiki/Kotak_hitam