JellyPages.com

Senin, 26 November 2012

Artikel Ilmu Sosial Dasar ke-7


WESTERNISASI

Westernisasi adalah sebuah arus besar yang mempengaruhi kehidupan suatu bangsa maupun negara yang bertujuan untuk mewarnai kehidupan sehari-hari bangsa-bangsa dengan gaya Barat. Westernisasi di Indonesia menurut saya merupakan suatu masalah yang perlu dicermati bersama karena menyebabkan perubahan terhadap masyarakat Indonesia. Dan apabila warisan kepribadian bangsa yang telah menjadi ciri khas bangsa kita Indonesia  tidak dilestarikan maka sesungguhnya akan memberikan suatu perubahan yang signifikan dalam  kehidupan bangsa Indonesia, sehingga apa yang menjadi keunikan bangsa Indonesia akan tertelan secara perlahan-lahan oleh budaya asing terutama budaya barat dan tidak menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang memiliki kepribadian bangsa yang berbeda. Sekarang ini begitu banyak generasi bangsa Indonesia yang bersikap “kebarat-baratan”, kini jati diri bangsa hanya tampak pada sebagian kecil kelompok masyarakat. Generasi kita terlalu bangga dengan kebiasaan dan adat orang-orang Barat, sementara dengan adat sendiri malu apabila menunjukkan adat tersebut di depan umum.beberapa contoh perubahan yang bersifat negatif yang muncul dari pengaruh budaya “kebarat-baratan” ini antara lain, yang pertama adalah gaya hidup.
Bisa kita lihat di kalangan artis banyak sekali yang kehidupannya itu glamour, padahal seyogyanya kehidupan seseorang yang terlalu glamour itu menandakan bahwa dirinya secara utuh telah terpengaruh oleh budaya barat. Biasanya kehidupan orang-orang berbudaya Indonesia pastinya sederhana sopan dan tidak terlalu memamer-mamerkan hartanya. Selain itu juga gaya hidup yang glamour ini juga  mempengaruhi etika makan yang biasanya digunakan oleh bangsa Indonesia, biasanya makanan pokok masyarakat Indonesia adalah nasi, entah itu sarapan pagi, makan siang, ataupun makan malam selalu memakan nasi tetapi sekarang sudah banyak orang-orang kalangan atas yang mengikuti gaya bangsa barat yaitu mengganti sarapan pagi yang biasanya menggunakan nasi diganti dengan memakan roti dan susu, sudah tergambar jelas bahwa budaya barat sangat berpengaruh. Selain itu juga cara makan yang digunakan orang-orang berkelas yang mengikuti budaya barat, mereka pasti menggunakan tata cara yang sudah ditentukan dalam suatu acara, seperti tata cara memegang sendok, garpu, dan pisau. Padahal adat yang digunakan dalam masyarakat indonesia apalagi masyarakat jawa lebih sering menggunakan tangan secara langsung untuk makan daripada repot-repot menggunakan sendok.
Ada juga sisi negatif lainnya yang menimbulkan banyak perubahan dalam citra diri bangsa Indonesia yaitu Cara berpakaian yang telah sebagian meniru budaya barat Sebagai contoh warga Indonesia sendiri banyak yang menyalah gunakan produk industri, misalnya thank top yang diluar negeri digunakan pada musim panas, akan tetapi di Indonesia malah digunakan untuk bergaya di depan umum. Ini yang menimbulkan banyak kontroversi di kalangan masyarakat, apalagi masyarakat yang muslim yang mewajibkan seorang perempuan untuk berjilbab. Budaya barat ini sangat bertentangan dengan adat istiadat, norma, dan ilmu agama. Yang lebih parah lagi tentang aktifitas malam yang sering dilakukan orang-orang berbudaya barat, mereka lebih sering berada di cafe-cafe pinggir jalan yang biasa disebut cafe remang-remang ataupun berada di club-club yang di gunakan untuk klabing dan hanya untuk kesenangan sesaat saja seperti mabuk-mabukan, berjudi, dan main perempuan ini yang menimbulkan perubahan yang sangat merugikan bangsa Indonesia yang dulunya lebih sering menggunakan aktifitas malam untuk istirahat ataupun melaksanakan suatu kegiatan seperti pengajian ataupun berkumpul dengan keluarga. Selain itu kebiasaan orang barat yang glamour dengan mengadakan pesta-pesta yang sebenarnya menurut kepribadian bangsa Indonesia kegiatan pesta hanya semata-mata membuang biaya saja, lebih baik kita merayakan suatu acara atau kegiatan dengan syukuran semata-mata untuk mensyukuri sesuatau yang diberikan oleh Allah, jangan dengan mengadakan pesta yang glamour yang hanya menimbulkan banyak kerugian, biasanya juga saat pesta ada kegiatan yang tidak sesuai dengan nilai agama seperti mabuk-mabukan dan lain-lain. Menyangkut dengan pesta yang mengikuti budaya barat secara otomatis kegiatan pesta ini dilakukan oleh orang-orang yang memiliki pergaulan yang tidak sesuai dengan  adat dan karakteristik bangsa Indonesia. Pergaulan yang sekarang nampak di sekitar kita ini merupakan pergaulan yang telah terkontaminasi dengan budaya barat, banyak di kalangan anak remaja yang telah mengenal seks bebas ataupun narkoba dan obat-obatan terlarang itulah salah satu contoh pengaruh budaya barat yang merusak penerus-penerus bangsa indonesia. Adapun dalam lingkungan bermasyarakat kebiasaan orang barat yang telah merubah kesadaran masyarakat Indonesia yang terkenal dengan kesopanan dan keakraban apabila bertemu dengan orang lain walaupun kita belum mengenalnya dan juga mengaplikasikan secara baik bahwa kita adlah makhluk sosial yang saling membutuhkan, namun di era modernisasi ini orang-orang semakin jarang melakukannya banyak diantara mereka yang justru cuek dan selalu menunjukkan bahwa seolah-olah orang itu hidup sendirian (individualis), padahal kita tahu sikap dan gaya individualis adalah gaya orang-orang Barat, dan tidak sesuai dengan budaya negara kita.
Namun selain adanya dampak negatif juga ada sedikit dampak positif yang dapat kita ambil dari masuknya arus besar dari budaya barat ini yaitu seperti etos kerja yang tinggi padahal pada hakikatnya orang jawa lebih suka bekerja yang biasa saja dan standar-standar saja jarang ingin berkembang, namun apabila kita berada di sebuah lingkungan pekerjaan yang di dalamnya ada orang asing ataupun orang luar negerinya secara otomatis kita sebagai warga Indonesia tidak ingin disaingi oleh mereka maka dari itu semangat kerja kita sebagai orang Indonesia menjadi lebih tinggi. Selain itu juga tentang ketepatan waktu sudah terpatri jelas di benak kita bahwa kebiasan orang Indonesia adalah jam karet, yaitu bila ada suatu acara ataupun kegiatan apapun pasti orang-orang indonesia datang terlambat ataupun mepet dari acara tersebut, berbeda dengan budaya barat yaitu bila ada suatu acara tertentu apalagi itu adalah acara yang dibuat berdasarkan janji pasti orang-orang barat ini akan datang lebih awal dari sebelum acara itu dimulai ataupun tepat saat acara dimulai. Selain itu juga ada hal baik yang bisa kita contoh dari budaya barat yaitu tentang kebersamaan dalam keluarga. Di Indonesia jarang kita dengar budaya makan bersama satu keluarga di ruang makan, tetapi lain halnya dengan orang-orang barat mereka sesibuk apapun pasti menyempatkan diri untuk hanya sedikit makan pagi atau sarapan bersama dengan seluruh keluarga di ruang makan. Ataupun saat makan malam mereka juga menyempatkan untuk berkumpul bersama agar bisa sharing tentang kegiatan masing-masing anggota keluarga. Untuk itulah diperlukan kesadaran bersama baik pemerintah maupun masyarakat, serta dilakukan penanaman, penghayatan, dan pengamalan lebih mengenai pengetahuan akan kepribadian ataupun jati diri bangsa kita sehingga nantinya budaya asli kita tidak akan hilang tergilas oleh perkembangan roda zaman yang diboncengi masuknya berbagai budaya asing ke dalam negara kita terutama budaya-budaya barat yang merusak. Masyarakat harus bisa mengambil hal-hal yang baik dari suatu budaya asing serta membuang hal-hal yang buruk dari budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian maupun jati diri bangsa kita. Serta juga diperlukan peningkatkan jiwa nasionalisme, persatuan, dan kesatuan agar tertanam rasa lebih mencintai semua yang berasal dari negeri sendiri daripada dari orang negara lain.

Opini               :           Menurut saya sikap kebarat-baratan atau westernisasi tersebut kurang baik untuk pribadi kita sendiri sebagai warga Negara Indonesia maupun untuk Negara kita ini. Karena sikap tersebut lebih banyak menimbulkan dampak negatif di banding dampak positif. Sikap westernisasi tersebut lah yang menyebabkan lunturnya budaya Indonesia, padahal banyak Negara lain yang ingin memiliki kebudayaan Negara kita yang unik dan beragam ini, tapi warga Indonesia menyia-nyiakan budaya nya begitu saja. Memang ada baiknya kita mengetahui gaya hidup orang barat, tapi tidak harus menerapkan dikehidupan yang sebenarnya.

Sumber           :           http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2010/11/02/westernisasi/

Senin, 19 November 2012

Artikel Ilmu Sosial Dasar ke-6


132 Polisi Tangerang Jalani Penurunan Berat Badan

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG-- Sebanyak 132 aparat di Kepolisian Resor (Polres) Metro Tangerang, Banten, mengikuti program penurunan berat badan karena bertubuh gemuk atau buncit.
Kapolres Metro Tangerang Kombespol Wahyu Widada di Tangerang, Jumat (9/11), mengatakan, program penurunan berat badan dimaksudkan untuk memudahkan dalam melakukan aktivitas.
"Kalau polisi bertubuh gemuk akan membuat sulit dalam bekerja termasuk memberantas kejahatan," kata Kapolres.

Kapolres menuturkan, 132 polisi bertubuh gemuk merupakan hasil pendataan dan razia dari total 1.472 polisi di Polres Metro Tangerang.
Aparat kepolisian yang gemuk tersebut seperti halnya Kasatlantas AKBP Pamudji, Kabag Ops AKP Sinaga, delapan Polwan dan beberapa lainnya yang bertugas di Polsek.

Adapun program penurunan berat badan yang diterapkan yakni berupa olahraga rutin seperti latihan PBB dan berlari mengelilingi lapangan Polres Metropolitan Tangerang serta menekan porsi makan.
"Kita upayakan agar berat badan para polisi dapat turun dan berat yang ideal, tidak seperti ini. Program ini harus dijalankan hingga berat badan turun," katanya.

Kapolsek Ciledug, AKP Haris Z, salah satu anggota kepolisian yang masuk dalam kategori polisi gemuk menjelaskan bahwa dirinya diminta Kapolres agar menurunkan berat badan.
"Saya memang ditegur oleh Kapolres ketika apel pagi karena ukuran perut yang terlalu besar dan nantinya akan menyulitkan dalam bekerja," katanya.


OPINI                    :  Menurut saya program ini memang harus dilakukan. Karena jika polisi memiliki badan yang gemuk, mereka akan sulit untuk mengejar dan menangkap orang yang berbuat tindak kejahatan, karena orang yang bertubuh gemuk itu kurang lincah dan cepat untuk bergerak dibanding orang yang memiliki tubuh ideal. Sebaiknya program ini di lakukan di semua daerah, bukan hanya di tangerang saja. Agar semua polisi Negara ini memiliki tubuh yang ideal sehingga tidak mengganggu dalam menjalankan tugasnya.

Senin, 05 November 2012

Artikel Ilmu Sosial dasar ke-5


KASUS KEKERASAN TERHADAP WANITA\

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kekerasan terhadap wanita masih marak terjadi di Jawa Tengah (Jateng). Selama November 2011 hingga Juli 2012 tercatat sebanyak 379 kasus kekerasan terhadap wanita terjadi di Jateng.

Hal tersebut dituturkan oleh Divisi Informasi dan Dokumentasi Legal Resources Center- Keadilan Jender dan HAM (LRC-KJHAM), Irene Koernia Arifajar. Dari jumlah kasus tersebut, menurut Irene, memakan korban sebanyak 704 perempuan dengan 29 di antaranya meninggal dunia. "Kekerasan terhadap perempuan masih marak. Jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya," ujarnya, Ahad (29/7).

Irene mengatakan, kekerasan terhadap wanita terjadi baik dalam rumah tangga atau KDRT, saat pacaran, hingga kasus pemerkosaan anak. Dalam kasus KDRT, tercatat 70 istri menjadi korban dengan lima diantaranya terenggut nyawanya. Kekerasan dalam pacaran tercatat sebanyak 100 kasus dengan 104 korban. Kemudian, terdapat 96 kasus pemerkosaan dengan 155 korbannya wanita di bawah umur.

Selain itu, kekerasan terhadap wanita juga terjadi pada buruh migran sebanyak 34 kasus dan menewaskan sedikitnya 11 buruh wanita. Lalu dalam kasus trafficking atau penjualan orang, tercatat 12 anak perempuan menjadi korban.

Kepala Divisi Bantuan Hukum LRC-KJHAM, Dian Puspita, menuturkan, para korban kekerasan tersebut belum mendapat layanan dengan baik. Rumah perawatan terhadap mereka masih sangat minim.

"Hingga kini belum ada layanan untuk merawat korban. Buktinya, belum semua daerah di Jawa Tengah memiliki rumah aman. Kalaupun sudah memiliki hanya berupa gedung tanpa layanan psikologis untuk para korban. Di Brebes, misalnya, tidak punya rumah aman. Sehingga korban harus dirujuk ke tempat lain," tuturnya.
Redaktur: Dewi Mardiani
Reporter: Afriza Hanifa


Opini             :  Seharusnya kekerasan dan penyiksaan terhadap wanita tidaklah terjadi. Wanita seharusnya mendapatkan perlindungan dan kelayakan untuk hidupnya. Seharusnya pihak yang berwajib lebih memperhatikan lagi perlindungan untuk wanita agar tidak ada lagi kasus kekerasan terhadap wanita. Tanpa wanita, tidak akan terlahir para pemimpin bangsa.